Axis-y Complete No-Stress Physical Sunscreen Review

January 06, 2021


Sejak pandemi mulai, aku memutuskan buat install Tiktok karena banyak yang bilang seru. Seru karena konten di Tiktok emang lucu-lucu, apalagi di situ komunitasnya banyak banget nggak terbatas sama sekali. Istilahnya biar nggak terlalu FOMO lah ya, aku ikut lah install, bikin juga beberapa beauty content di sana walaupun sebetulnya kurang bisa narik enggagement wkwkwk. But anyway, selama buka Tiktok dan mengarungi komunitas beauty di sana tuh aku banyak lihat racun-racun make-up dan skincare berterbaran. Bahkan ada hashtagnya sendiri, #racunditiktok. Di situ mulai dari brand lokal sampai luar negeri, dari serum sampai masker organik, muncul semua. Saking hebohnya kadang sampai apapun yang viral di Tiktok tuh jadi bikin harga barang naik dan susah dicari karena semua orang mau beli.

Nah salah satu brand yang paling banyak bahasannya di Tiktok itu Axis-y. Hampir semua rangkaian Axis-y ini trending di Tiktok, tapi dari semuanya harus aku akui yang paling dicari tuh masker mugwort mereka. Aku sendiri udah pernah dengar brandnya dari dulu bahkan sebelum masuk Tiktok karena banyak mutual di Instagram yang udah coba juga, cuma memang belum benar-benar ngelirik karena harganya nggak murah. Tapiii rejeki nggak kemana, tiba-tiba aku dihubungin sama pihak Axis-y sendiri beberapa waktu lalu dan ditawarin buat dikirimin produk mereka sesuai skin concern aku. Dengan problem kulit minyak berlebih, jerawat, dan noda hitam, aku dipilihkan tiga produk dari mereka. Dan yang pertama bakal aku review adalah sunscreennya!



Aku senang banget waktu mereka kasih aku sunscreen karena sunscreen itu salah satu pondasi skincare. Walaupun sebenarnya aku belum banyak baca reviewnya si Axis-y ini sih jadi nggak tahu harus pasang ekspektasi apa. Di sini dia tertulis kalau sunscreen ini termasuk physical sunscreen. Buat yang belum tahu, sunscreen itu dibagi jadi dua; chemical dan physical. Kalau yang physical kadang disebutnya sunblock, cuma karena suka menimbulkan persepsi keliru kalau kata "block" di sini seolah-olah overestimate kerja sunscreen, jadinya sekarang lebih sering dipakai istilah "sunscreen". Tapi basically sama aja cuma beda di formula aja.

Chemical sunscreen bekerja dengan cara menangkap menyerap sinar UV, mengubahnya jadi panas, untuk kemudian dilepaskan dari kulit. Biasanya di chemical susncreen mengandung ingredients kayak avobenzone, octinoxate, dan oxybenzone. Sayangnya ternyata kandungan chemical sunscreen ini ada yang nggak aman untuk keberlangsungan terumbu karang, jadi sebaiknya jangan dipakai kalau kita mau ke laut. Sementara itu physical sunscreen, sesuai namanya, dia nggak menyerap ke kulit, cuma 'nongkrong' aja di lapisan atas dan merefleksikan sinar matahari. Biasanya mengandung titanium dioxide dan zinc oxide sebagai physical blocksnya. Downside dari physical sunscreen adalah mereka biasanya bikin whitecast, alias muka kita jadi kayak dikasih tone up, tapi bukan tone up juga. Lebih ke kayak abu-abu gitu. Ini adalah efek dari dua ingredients tadi.



Packaging sunscreen ini standard ya, bentuk tube dengan ujung runcing buat ngeluarin produknya. Aku selalu suka sama sunscreen yang mulut botolnya kayak gini karena lebih gampang buat nakar berapa banyak yang mau kita pakai. Soalnya ada beberapa yang mulut botolnya kayak sunscreen Biore, buat aku itu agak susah nakarnya, kadang suka kebanyakan, ya walaupun pakai kebanyakan sunscreen juga nggak ada ruginya cuma beberapa sunscreen memang ada yang kurang nyaman kalau dipakai kebanyakan. Awalnya aku kira plastiknya itu masih harus dicopot lagi, ternyata nggak ya wkwkwk. Di bagian tubenya ini ditulis nama produk sama deskripsinya aja, kalau ingredients dan klaim adanya di box dia. Tubenya juga di bagian belakang ditulis pakai Bahasa Korea jadi kalau kalian mau lihat ingredientsnya jangan sampai kebuang ya kotaknya.



Sebetulnya untuk formula baik chemical ataupun physical sunscreen, yang mana aja nggak masalah. Masing-masing punya sisi positif dan negatifnya, jadi tergantung kebutuhan kulit dan preference aja mau pakai yang mana. Selama sunscreennya punya SPF minimal 30 dan udah broad spectrum juga itu udah cukup. Axis-y Complete No-Stress ini punya klaim bahwa dia cukup melembabkan di kulit, bisa membantu merawat kulit selama dan setelah terkena sun exposure. Kandungan di dalam sunscreen ini juga diklaim dapat membantu mencegah penuaan dan aman digunakan untuk yang kulitnya sensitif.

Ingredients: Water, Cyclohexasiloxane, Zinc Oxide, Titanium Dioxide (Ci 77891), Propanediol, Polyglyceryl-3 Polydimethylsiloxyethyl Dimethicone, Dibutyl Adipate, Niacinamide, Caprylyl Methicone, 1,2-Hexanediol, Disteardimonium Hectorite, Betaine, Magnesium Sulfate, Hydrogen Dimethicone, Inositol, Aluminum Hydroxide, C30-45 Alkyl Cetearyl Dimethicone Crosspolymer, Polyglyceryl-2 Dipolyhydroxystearate, Styrene/​Acrylates Copolymer, Stearic Acid, Butylene Glycol, Pentylene Glycol, Ethylhexylglycerin, Octyldodecanol, Adenosine, Glycerin, Squalane, Allantoin, Anthemis Nobilis Flower Water, Echium Plantagineum Seed Oil, Artemisia Capillaris Extract (0.005%), Vitis Vinifera (Grape) Seed Extract, Calendula Officinalis Flower Extract, Camellia Sinensis Leaf Extract, Cardiospermum Halicacabum Flower/​Leaf/​Vine Extract, Helianthus Annuus (Sunflower) Seed Oil Unsaponifiables, Leuconostoc/​Radish Root Ferment Filtrate, Dicaprylyl Carbonate, Sorbitan Sesquioleate, Palmitoyl Tripeptide-5, Tocopherol



Oke mari kita bahas tentang performa sunscreennya itu sendiri. Karena ini adalah physical sunscreen, jadi seperti yang aku bilang di atas, dia ada kemungkinan menimbulkan whitecast. Waktu aku share soal first impression sunscreen ini di Twitter, ada salah satu mutualku yang bilang kayaknya sunscreen Axis-y udah reformulasi, karena dulu whitecastnya parah banget, tapi sekarang udah jauh lebih mendingan. Aku juga merasanya sunscreen ini memang ngasih whitecast, tapi cuma di awal-awal aja dan nggak berlangsung lama. Ditinggal beberapa menit aja udah langsung nyatu lagi sama kulit. Finishnya ini super duper matte, aku rasa kalian yang mukanya oily parah bakal suka sama sunscreen ini. Dia benar-benar tahan banting bikin muka nggak berminyak selama seharian.

Awalnya aku suka dengan finishnya yang matte itu. Tapiii, setelah beberapa kali pemakaian aku ngerasa, kulitku jadi super duper dehidrasi tiap pakai ini. Terus juga kalau aku wudhu atau bilas muka pakai air, sunscreennya bakal meleleh dan ninggalin jejak putih di muka, terus mukaku jadi kerasa makin tambah kering lagi. Bagian hidungku jadi semakin bertekstur, terus komedo putih makin banyak. Dia juga lumayan susah buat dibersihkan, bahkan dengan metode double cleansing juga setelahnya aku masih bisa lihat reside warna putih di bagian hidungku, kayak sisa sunscreennya tuh nempel gitu aja di komedoku yang bertekstur, dan jujur buat aku itu mengganggu banget.

Dari yang biasanya aku kalau pagi nggak perlu pakai moisturizer karena biasanya sunscreen aku udah cukup melembabkan, kalau pakai sunscreen Axis-y aku wajib pakai moisturizer karena kalau nggak, kulitku nggak kuat sama keringnya. Buat aku pribadi kayaknya aku nggak bakal beli sunscreen ini lagi kalau nanti udah habis. Formulanya di aku kurang melembabkan dan kulitku yang rentan dehidrasi nggak terlalu suka.

Post a Comment