Lumpia Samijaya: Lumpia Legendaris Khas Jogja

May 27, 2019

lumpia samijaya

Sebagai mahasiswa pendatang, salah satu kegiatan yang paling aku suka ya pergi berwisata. Baik wisata ke tempat-tempat bersejarah di kota tempat aku merantau, atau wisata kulineran. Dengan tingginya jumlah mahasiswa di kota Jogja dan pesatnya perkembangan zaman, nggak sulit untuk menemukan tempat makan baru yang unik dan menyuguhkan rasa tersendiri sampai sulit rasanya buat nggak balik lagi makan di tempat itu. Terlebih lagi karena biaya hidup di kota Jogja nggak semahal di kota-kota besar lainnya, yang bikin wisata kuliner di sini nggak bikin kantong mahasiswaku jebol haha


Bicara tentang wisata kuliner, ada salah satu jajanan yang sangat saya sukai di Malioboro yang menurut saya layak untuk dibicarakan. Saya sudah lama jadi pecinta makanan ini, tapi baru kali ini saya merasa terhipnotis dengan rasanya yang sederhana. Bagi sebagian orang, mungkin lumpia hanyalah lumpia, hanya sebuah makanan yang aslinya berasal dari Tionghoa dan biasa terdiri dari lembaran tipis tepung gandum yang dijadikan sebagai pembungkus isian yang umumnya adalah rebung, telur, sayuran segar, daging, atau makanan laut. Di Indonesia sendiri, lumpia biasa dikenal sebagai jajanan khas kota Semarang. Meski saya sendiri belum pernah ke Semarang langsung untuk mencicipi seperti apa rasanya, tapi ada satu jajanan lumpia di Jogja, tepatnya di Jalan Malioboro yang berhasil mengalahkan lumpia-lumpia yang selama ini sudah saya cicipi. Mungkin sudah bisa ditebak karena lumpia ini terbilang cukup terkenal, yakni Lumpia Samijaya.


Posisinya tepat berada di depan Hotel Mutiara, dan di seberang toko Liman. Meski tempatnya bukan di dalam sebuah toko melainkan hanya bermodalkan gerobak dorong, tetapi setiap harinya Lumpia Samijaya tidak pernah sepi pengunjung. Di waktu-waktu tertentu ketika rush hour, saya pernah masuk waiting list di angka 20! Mengingatnya lagi membuat saya berdecak kagum karena keberadaan Lumpia Samijaya yang berseberangan langsung dengan Starbucks yang notabenenya adalah ‘bukan jajanan sini’, terlihat begitu kontras dengan jumlah pembeli yang datang. Apalagi orang-orang ini (termasuk saya) tidak mungkin membawa pulang satu lumpia saja. Dua sudah paling sedikit, karena rasanya yang sangat teramat membuat ketagihan, orang-orang lebih sering pesan 5 bahkan 10 lumpia. Mungkin supaya tidak harus bolak-balik ke Malioboro lagi jika, maklum Malioboro dan kemacetannya memang bikin pusing terkadang.


Di Lumpia Samijaya, mereka menjual dua jenis lumpia; ayam yang dijual seharga Rp. 4.500, dan spesial seharga Rp. 5000. Beberapa orang mungkin beranggapan, dengan harga sekian, rasanya lumpia ini kok lebih mahal dibandingkan lumpia biasanya. Tapi menurutku, dengan ukuran yang memang lebih besar dan isi lumpia itu sendiri yang sangat padat, harga lumpianya terasa sangat worth it. Keduanya juga bukan jenis lumpia isi rebung seperti lumpia kebanyakan, tetapi berisi daging ayam, sayur-sayuran, dan untuk lumpia spesial, juga berisi telur puyuh utuh. Wah, sudah kebayang ya perpaduan rasanya seperti apa. Kalau belum kebayang, berarti memang kalian harus cobain langsung ke tempatnya.

Isi lumpia ayam

Isi lumpia spesial dengan telur puyuh

Ketika berkunjung ke Lumpia Samijaya, saya biasanya pesan dua lumpia, satu ayam dan satu spesial, karena kalau kebanyakan makan telur puyuh, kepala saya langsung pusing. Kalau misal kalian tidak ingin bungkus lumpianya, Lumpia Samijaya juga bisa dimakan on the spot alias makan di tempat. Tinggal bilang sama ibu penjual untuk makan di sana langsung, nanti lumpia akan disajikan di atas piring dengan siraman kuah bawang yang semakin membuat rasa lumpianya teramat nikmat. Tentunya kalau lumpianya dibungkus untuk dibawa pulang, kuah bawangnya nanti akan dibungkus terpisah supaya tidak hilang rasanya saat di perjalanan.

Sampai saat ini, saya masih tidak tahu apa yang membuat rasanya begitu gurih dan nikmat. Sangat amat berbeda dari semua jenis lumpia yang sudah saya coba, bahkan di kota Jogja ini belum ada yang rasanya bisa menandingi rasa Lumpia Samijaya. Entah di bumbunya, entah di kuah bawangnya, entah telur puyuhnya, entah suasanyanya, atau mungkin campuran dari semuanya yang membuat saya untuk terus kembali lagi ke sini.


Mereka yang berkunjung ke Lumpia Samijaya, tidak hanya masyarakat Jogja atau dari kota lain lagi di Indonesia, tetapi sudah dari mancanegara. Saya sering kali melihat beberapa wisatawan asing yang akhirnya mencoba Lumpia Samijaya karena melihat gerobaknya yang selalu dipenuhi dan dikerubungi oleh para pembeli sehingga terlihat meyakinkan dan menggoda untuk dicoba. Sebagai salah satu pelanggan setianya, tentu hal ini membuat hati saya juga senang karena tidak sedikit tempat makan kesukaan saya gulung tikar karena rendahnya minat orang-orang. Saya acungi jempol untuk Lumpia Samijaya karena dapat terus bertahan padahal keberadaannya hanya disebarkan dari mulut ke mulut, tak terkecuali saya sendiri, yang tahu soal Lumpia Samijaya dari salah satu teman saya di kampus saat saya bertanya soal jajanan apa yang enak di Malioboro. Lumpia Samijaya adalah bukti bahwa jajanan nikmat tak selalu harus mahal harganya.

25 comments

  1. Menggoda banget dah lumpianya, tapi harganya cukup mahal ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, memang buat ukuran lumpia harganya cukup mahal. Tapi karena ukuran dan isinya juga banyak, jadi worth it banget mbak. Beli 2 udah cukup bikin kenyang :D

      Delete
  2. Looks delicious 😊 thanks for your sharing 😊

    ReplyDelete
  3. That looks so yum ☺

    ReplyDelete
  4. Looks so delicious :)

    ReplyDelete
  5. Wow, it's look so so tasty. :)

    ReplyDelete
  6. Looks so delicious:** Regards!

    ReplyDelete
  7. Ok, now I'm hungry!

    Federica
    www.federicadinardo.com

    ReplyDelete
  8. Yum. I want some.
    www.rsrue.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. You should totally get some when you visit Yogyakarta!

      Delete
  9. those look just amazing!

    ReplyDelete
  10. Wow! It looks so appetzizng!

    ReplyDelete
  11. Thanks a lot for visiting my blog. I'm very much kin to read this exciting post. Unfortunately I cannot translate into english.

    ReplyDelete
  12. Ternyata lunpia/lumpia legendaris ga cuma di Semarang ya, di Jogja juga ada :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, yang Samijaya ini isinya bukan rebung jadi memang beda dengan jenis lumpia Semarang :D

      Delete
  13. Lumpianya buat cemilan ya, bukan buat makan pakai nasi.

    Jadi inget dulu saya kuliah di Purwokerto, ada gerobak lumpia, saya biasa sembut lumpia boom, karena ukurannya yang besar, dan itu makan pakai nasi.

    Gk tw skr masih ada apa gk itu lumpia, jaman tahun 2004, cukup terkenal itu lumpia boom.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah baru tahu kalo lumpia ada yang dijadikan sebagai lauk :o Temanku ada sih yang makan lumpia pakai nasi, tapi itu karena orangnya emang gabisa lepas dari nasi xD Lumpia boom di Jogja masih ada kok, aku sering lewatin tempatnya tapi belum pernah cobain :D

      Delete